Kamis, 09 Mei 2013

Senang adalah sekolah pulang pagi


Gak seperti hari Kamis lainnya, Kamis kali ini sekolah gue mulangin murid-muridnya lebih awal untuk memperingati 1 Hijriyah (tahun baru agama Islam). Untuk memperingati hari bersejarah untuk agama Islam, sekolah gue mengadakan pengajian dengan mengundang seorang Ustazd dari Kota Nganjuk, gue lupa siapa nama beliau.

Dalam tausiyahnya, beliau memaparkan betapa pentingnya mensyukuri nikmat yang diberikan Allah swt. Beliau memberikan contoh kongkrit yang terjadi di dunia. Beliau menceritakan sebuah kisah antara buah semangka dan buah kelapa. gini nih ceritanya...


Di sebuah kebun kepala desa ditanami buah kelapa dan buah semangka. Buah kelapa selalu bersikap angkuh, sombong, dan selalu mengejek buah semangka. Buah kelapa berkata kepada semangka "hey semangka, apa kamu tidak malu? hidupmu selalu di bawah, dekat dengan cacing tanah.. hi... kayak aku dong hidup enak, dari kecil sampai gede selalu di atas, bisa ngelihat pemandangan yang indah". dengan rendah hati semangka menjawab "Allah pasti memberi kelebihan pada setiap kekurangan yang dimiliki hambanya".

Suatu hari putri dari kepala desa diminta oleh ayahnya untuk memetikkan buah semangka di kebun milik ayahnya. Putri itu mengambil sebuah pisau kemudian menuju ke kebun untuk memetik semangka yang diminta ayahnya. Melihat semangka dipetik oleh putri kepala desa yang cantik, buah kelapa iri. Setelah buah semangka itu dipetik, putri itu memotong buah semangka menjadi beberapa bagian untuk disuguhkan kepada sang ayah. Buah kelapa makin iri karena semangka yang tadi dia olok-olok sekarang menjadi suguhan mewah untuk kepala desa.

Tak berselang lama, kepala desa menyuruh pembantunya yang bernama Paimin untuk memetik buah kelapa di kebun. Hal ini membuat buah kelapa makin kesal, dia merasa tidak pantas untuk dipetik oleh seorang pembantu. Buah kelapa ingin seperti buah semangka yang dipetik oleh putri kepala desa yang cantik. Paimin memperlakukan buah kelapa dengan kasar, dia menebas buah kelapa dari pohonnya dengan brutal, kemudian buah kelapa berjatuhan keberbagai sudut, ada yang jatuh di got, ada yang jatuh di lumpur, sangat berbeda dengan apa yang dialami oleh buah semangka tadi.

Contoh cerita diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa, jangan pernah memandang remeh orang lain, karena anda belum tentu bisa lebih baik dari dia.

Jangan pernah mematahkan semangat orang lain dalam bercita-cita meskipun menurut kamu cita-cita yang diinginkan teman kamu menurut kamu sangat sulit bahkan hampir tidak mungkin untuk dia raih. Apa salahnya memuji orang :)
 
 
Copyright © Fahmy Ballers
Blogger Theme by BloggerThemes